Rabu, 07 Januari 2015

Rancangan Tugas Akhir MK Kreativitas (REVISI)

Disusun oleh : Kelompok 6
Ayu Puspita             (11-078)

                                                         Membuat aksesoris (Meronce)
Meronce adalah teknik membuat benda pakai atau benda hias dari bahan manik-manik atau biji-bijian yang dirangkai dengan benang. Ada dua macam manik-manik yang biasa digunakan untuk meronce. Jenis pertama adalah manik-manik yang terbuat dari bahan alam seperti manik-manik batu, kayu, kulit kerang, biji-bijian, dan mutiara. Jenis kedua yaitu manik-manik yang terbuat dari bahan buatan seperti manik-manik kaca, mutiara imitasi, dan manik-manik plastik. Bahan roncean terdiri dari dua bagian yaitu  : 
(1)   Bahan Alam, Bahan dari alam yang dapat dibuat menjadi hiasan dengan teknik meronce, contohnya kulit kerang dan biji-bijian (biji sawo, biji srikaya, biji jarak, biji kapuk randu)
(2)   Bahan Buatan, Bahan buatan biasanya adalah bahan hasil olahan yang diproduksi dari pabrik dan mudah didapat di toko yang menyediakan benda kerajinan, seperti mote-mote atau manik - manik yang terbuat dari plastik, kaca dan logam. Bahan-bahan ini umumnya lebih awet ketimbang bahan alami dari biji-bijian. 
Kegiatan meronce dilakukan melalui dua tahap, yaitu (1) Tahap perancangan dan (2) Tahap pembuatan.
1. Tahap Perancangan Karya
Untuk merancang karya roncean dapat dilakukan dengan cara menggambar di kertas karya benda roncean yang hendak dibuat. Sebaiknya berikan juga keterangan bahan yang akan digunakan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan kita dalam membuat karya benda tersebut.
2. Tahap Pembuatan Karya
Membuat Roncean Aksesoris Manik-manik
Alat dan Bahan :
- Manik– manik (bentuk dan warna disesuaikan dengan keinginan masing-masing)
- Benang
- Jarum
- Pengait                                  
Cara Membuat :
-          Gunting benang sepanjang yang anda inginkan
-          Masukkan benang ke dalam jarum
-          Selanjutnya, dengan bantuan jarum masukkan manik – manik sampai penuh
-          Sekarang, aksesoris indah roncean pun telah jadi.

Strategi 4P dalam Pengembangan Kreativitas
Kreativitas : Pribadi, Pendorong, Proses, dan Produk (4P)
            Setiap orang pada dasarnya memiliki bakat kreatif dan kemampuan untuk menggunakapkan dirinya secara kreatif, meskipun masing-masing dalam bidang dan kadar yang berbeda-beda. Sehubungan dengan pengembangan kreativitas dan untuk memenuhi tugas akhir performa kelompok mata kuliah kreativitas, kami menggunakan teori Pribadi, Pendorong, Proses dan Produk (4P) yang menjadi aspek penunjang kreativitas. Berikut adalah penjabaran teori 4 P :
1. Pribadi
            Kreativitas adalah ungkapan atau ekspresi dari keunikan individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Ungkapan kreatif ialah yang mencerminkan orisinalitas dari individu tersebut. Dari ungkapan pribadi yang unik inilah dapat diharapkan timbulnya ide-ide baru dan produk yang inovatif.  Jika dikatikan dengan performa kelompok kami, yang terdiri dari 5 orang, kami adalah individu-individu dengan kreativitas yang berbeda-beda. Setelah bergabung dalam satu kelompok, ketika kami mendiskusikan performa apa yang akan kelompok tampilkan, kami menunjukkan kreativitas kami dari cara berfikir yang ditunjukkan dengan penyampaian pendapat yang berbeda-beda. Awalnya kelompok kami berencana untuk melakukan kegiatan menyulam tetapi karena terkendala oleh beberapa anggota kelompok yang tidak mahir menyulam akhirnya kami membatalkan rencana tersebut dan setelah melakukan brainstorming kembali memutuskan untuk melakukan kegiatan meronce. Kegiatan meronce yang kami lakukan adalah kegiatan membuat aksesoris berupa kalung dan gelang dengan bahan manik-manik.
2. Pendorong
            Bakat kreatif siswa akan terwujud jika ada dorongan dan dukungan dari lingkungannya, ataupun jika ada dorongan kuat dalam dirinya sendiri (motivasi internal) untuk menghasilkan sesuatu. Bakat kreatif dapat berkembang dalam lingkungan yang mendukung tetapi dapat pula terhambat dalam lingkungan yang tidak menunjang. Di dalam keluarga, di sekolah, di dalam lingkungan pekerjaan maupun di dalam masyarakat harus ada penghargaan dan dukungan terhadap sikap dan perilaku kreatif individu atau kelompok individu.
            Dalam kelompok kami, bakat kreatif berupa ide-ide tentang performa kelompok mulai bermunculan ketika pemberitahuan mengenai tugas akhir performa kelompok di sampaikan di dalam kelas. Setiap anggota kelompok memiliki motivasi untuk  menyelesaikan tugas ini dengan baik. Salah satu contoh motivasi internal yang ada dalam diri tiap-tiap anggota kelompok adalah menampilkan performa dengan sebaik-baiknya sehingga mendapatkan nilai yang memuaskan dalam mata kuliah kreativitas. Deadline yang diberikan dan dukungan dari dosen serta teman-teman juga menjadi menjadi motivasi dan dorongan bagi kelompok dalam pengerjaan preforma kelompok.
3. Proses
            Untuk mengembangkan kreativitas, perlu diberi kesempatan untuk bersibuk diri secara kreatif. Penting untuk memberi kebebasan kepada individu untuk mengekspresikan dirinya secara kreatif, tentu saja dengan persyaratan tidak merugikan orang lain atau lingkungan. Pertama-tama yang perlu dilakukan adalah proses bersibuk diri secara kreatif tanpa perlu selalu atau terlalu cepat menuntut dihasilkannya produk-produk kreatif yang bermakna.
            Dalam proses pengerjaan performa kelompok, kelompok sempat menyibukkan diri untuk memikirkan konsep dan pengerjaan performa yang akan ditampilkan. Kelompok memulai prosesnya dengan brainstorming, setelah adanya keputusan untuk membuat roncean berupa kalung dan gelang dari manik-manik, kelompok membuat konsep dan mempostingnya di blog masing-masing kemudian barulah  kelompok membeli alat dan bahan roncean selanjutnya,kelompok meluangkan satu harian penuh untuk menghasilkan produk berupa kalung dan gelang. Proses kreativitas dirasakan berperan ketika kelompok melakukan kegiatan meronce.
4. Produk
            Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan produk kreatif yang bermakna ialah kondisi pribadi dan kondisi lingkungan, yaitu sejauh mana  keduanya mendorong (press) seseorang untuk melibatkan dirinya dalam proses (kesibukan, kegiatan) kreatif. Dengan dimilikinya bakat dan ciri-ciri pribadi kreatif, dan dengan dorongan (internal maupun eksternal) untuk bersibuk diri secara kreatif, maka produk-produk kreatif yang bermakna dengan sendirinya akan timbul.
Setiap individu dalam kelompok ingin menghasilkan kalung dan gelang yang cantik dan menarik. Kondisi ini berkaitan dengan pribadi dan lingkungan yang mendukung setiap individu dalam menghasilkan produk roncean terbaiknya. Ketika anggota kelompok secara internal termotivasi untuk menghasilkan roncean yang cantik dan menarik ia akan bekerja secara sungguh-sungguh sehingga dengan kesungguhannya jadilah gelang dan kalung hasil roncean yang bagus. Ketika setiap orang dalam kelompok menghasilkan roncean yang cantik dan menarik, performa kelompok akan semakin baik karena setiap anggota kelompok telah memberikan usaha terbaik mereka yang terlihat dari hasil yang  menarik secara merata di dalam kelompok.
 Kalung dan gelang hasil roncean merupakan produk kreatif yang bermakna bagi kelompok.  Setiap anggota terlibat secara aktif dalam pengerjaan produknya dan memberikan waktu serta tenaganya secara sungguh-sungguh sehingga hasil roncean yang akan ditampilkan dalam performa kelompok terlihat cantik dan menarik. Lingkungan yang mendukung berupa kesempatan memilih bahan, kesempatan untuk berekspresi secara pribadi melalui hasil roncean dan motivasi untuk mendapatkan nilai tertinggi menjadi hal-hal lainnya dalam kegiatan meronce sehingga kelompok dapat menghasilkan produk berupa aksesoris hasil roncean yang terlihat cantik dan menarik.
Terima Kasih :)

Rabu, 19 November 2014

MEMBUAT BUNGA DARI KERTAS CREP




Alat & Bahan:
1.      Kertas Crep
2.      Gunting
3.      Selotip
4.      Telur Plastik
5.      Pisau Cutter
6.      Kacang Hijau
7.      Botol Aqua Bekas

Cara Membuat:
1.      Potong kertas crep berbentuk persegi panjang sehingga kertas dapat membungkus telur
2.      Lilit kertas crep yang ada di bagian atas dan bawah telur
3.      Gunting salah satu bagian lilitan kertas sehingga telur bisa keluar dari kertas
4.      Keluarkan telur dari dalam kertas secara hati-hati
5.      Lilit selotip pada bagian lilitan kertas crep yang tidak digunting
6.      Masukkan kacang hijau ke dalam wadah botol aqua bekas yang telah dipotong dengan menggunakan pisau cutter bagian bawahnya
7.      Tancapkan bunga yang telah dibuat ke dalam wadah aqua botol bekas yang telah diisi kacang hijau

Sedikit cerita tentang masterpiece ini: saya membuat masterpiece bunga dari kertas crep ini bermula dari ide yang dimunculkan oleh teman saya. Akhirnya kami pun membeli alat dan bahan untuk membuat masterpiece tersebut. setelah itu, dia mengajarkan saya cara membuatnya. Tetapi karena bentuknya kurang menarik menurut saya, jadi saya berpikir lagi untuk membuat bunga dengan bentuk yang lain menggunakan alat dan bahan yang telah kami beli tadi. Sedikit tambahan, kacang hijau untuk menancapkan bunga ke wadah bisa diganti dengan batu-batu kecil agar lebih menarik. Hasilnya bisa dilihat di bawah ini. Terima kasih :)

HASIL


PROSES PEMBUATAN

Kamis, 23 Oktober 2014

Rancangan Tugas Akhir MK Kreativitas - Membuat Aksesoris (Meronce)



Rancangan Tugas Akhir MK Kreativitas

Disusun oleh : Kelompok 6 
Lisdiana Sani                        (11-002)  
Islahati Batubara                   (11-008)  
Rika Damayanti                    (11-018)
Ayu Puspita                          (11-078)
Liandra Khairunnisa              (11-100)

                                                Membuat Aksesoris (Meronce)
Meronce adalah teknik membuat benda pakai atau benda hias dari bahan manik-manik atau biji-bijian yang dirangkai dengan benang. Ada dua macam manik-manik yang biasa digunakan untuk meronce. Jenis pertama adalah manik-manik yang terbuat dari bahan alam seperti manik-manik batu, kayu, kulit kerang, biji-bijian, dan mutiara. Jenis kedua yaitu manik-manik yang terbuat dari bahan buatan seperti manik-manik kaca, mutiara imitasi, dan manik-manik plastik. Bahan roncean terdiri dari dua bagian yaitu  : 
(1)   Bahan Alam, Bahan dari alam yang dapat dibuat menjadi hiasan dengan teknik meronce, contohnya kulit kerang dan biji-bijian (biji sawo, biji srikaya, biji jarak, biji kapuk randu)
(2)   Bahan Buatan, Bahan buatan biasanya adalah bahan hasil olahan yang diproduksi dari pabrik dan mudah didapat di toko yang menyediakan benda kerajinan, seperti mote-mote atau manik - manik yang terbuat dari plastik, kaca dan logam. Bahan-bahan ini umumnya lebih awet ketimbang bahan alami dari biji-bijian. 
Kegiatan meronce dilakukan melalui dua tahap, yaitu (1) Tahap perancangan dan (2) Tahap pembuatan.
1. Tahap Perancangan Karya
Untuk merancang karya roncean dapat dilakukan dengan cara menggambar di kertas karya benda roncean yang hendak dibuat. Sebaiknya berikan juga keterangan bahan yang akan digunakan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan kita dalam membuat karya benda tersebut.
2. Tahap Pembuatan Karya
Membuat Roncean Aksesoris Manik-manik
Alat dan Bahan :
- Manik– manik (bentuk dan warna disesuaikan dengan keinginan masing-masing)
- Benang
- Jarum
- Pengait kalung                                  
Cara Membuat :
- Masukkan benang ke dalam jarum lalu ikatkan pengait dengan benang. Selanjutnya, dengan
   bantuan jarum masukkan manik – manik satu per satu.
- Isi benang tersebut dengan manik – manik sampai penuh, kemudian akhiri rangkaian dengan
   pengait. Sekarang, aksesoris indah roncean pun telah jadi.


Terima Kasih :)

Rabu, 13 Juni 2012

Pedagogi & Andragogi


Apa yang membedakan pedagogi dan andragogi?
Mari kita lihat perbedaan mendasar dari kedua paradigma pendidikan tersebut.
Dari sisi siswa atau pembelajar :
Dalam pedagogi siswa sangat tergantung pada guru. Guru mengasumsikan dirinya bahwa ia bertanggung jawab penuh terhadap apa yang akan diajarkan dan bagaimana mengajarkannya. Gurulah yang mengevaluasi hasil belajar. Sementara dalam andragogi, siswa harus mandiri (dialah yang mengarahkan dirinya untuk belajar apa dan bagaimana). Jadi dialah yang bertanggung jawab atas belajarnya sendiri bukan guru, guru hanya sebagai fasilitator. Begitu pula dengan evaluasi, siswa penting sekali diberikan peluang yang cukup besar untuk melakukan evaluasi diri (self-assessment).
Dari sisi peran pengalaman siswa atau pembelajar :
Dalam pedagogi, pengalaman guru yang lebih dominan. Siswa mengikuti aktivitas belajar, dimana dia sendiri tidak banyak mengalami sesuatu, kecuali sebagai peserta pasif. Sedangkan dalam andragogi, pembelajar mengalami sesuatu secara leluasa. Pengalaman menjadi sumber utama mengidentifikasi penguasaan dirinya akan sesuatu. Satu sama lain saling berperan sebagai sumber belajar.
Dari sisi orientasi terhadap belajar :
Dalam pedagogi, pembelajaran dianggap sebagai proses perolehan suatu ilmu pengetahuan yang telah ditentukan sebelumnya. Materi ajar telah diurutkan secara sistematis dan logis sesuai dengan topik-topiknya. Sedangkan dalam andragogi, pembelajar harus memiliki keinginan untuk menguasai suatu pengetahuan/keterampilan tertentu, atau pemecahan masalah tertentu yang dapat membuat ia sendiri puas. Mata ajar didasarkan atas situasi pekerjaan atau kebutuhan real pembelajar, bukan berdasarkan topik-topik tertentu yang sudah ditentukan.
Dari sisi motivasi belajar :
Dalam pedagogi, motivasi datang secara eksternal, artinya disuruh atau dipaksa atau diwajibkan atau dituntut untuk mengikuti suatu pendidikan tertentu. Dalam andragogi, motivasi lebih bersifat internal , datang dari diri sendiri sebagai wujud dari aktualisasi diri, penghargaan diri dan lain-lain.

pedagogy dan andragogy


Andragogi

Apa itu andragogi?
Istilah andragogi ini pada awalnya digunakan oleh Alexander Kapp (pendidik Jerman) pada tahun 1833. Andragogi ini merujuk kepada ilmu dan kaedah mengajar golongan dewasa kedalam suatu struktur pengalaman belajar. Andragogi berasal dari bahasa Yunani yang berarti mengarahkan orang dewasa.

 Teori Knowles tentang andragogi dapat diungkapkan dalam empat postulat sederhana :
Orang dewasa perlu dilibatkan dalam perencanaan dan evaluasi dari pembelajaran yang mereka ikuti (berkaitan dengan konsep diri dan motivasi untuk belajar)
Pengalaman (termasuk pengalaman berbuat salah) menjadi dasar untuk aktivitas belajar (konsep pengalaman)
Orang dewasa paling berminat pada pokok bahasan belajar yang mempunyai relevansi langsung dengan pekerjaannya atau kehidupan pribadinya (kesiapan untuk belajar)
Belajar bagi orang dewasa lebih berpusat pada permasalahan dibanding pada isinya (orientasi belajar)

Secara biologis, seseorang disebut dewasa apabila ia telah mampu melakukan reproduksi. Secara social, seseorang disebut dewasa apabila ia telah melakukan peran-peran social yang biasanya dibebankan kepada orang dewasa. Secara psikologis, seseorang dikatakan dewasa apabila telah memiliki tanggung jawab terhadap kehidupan dan keputusan yang diambil.
Inti teori andragogi ini adalah teknologi keterlibatan diri (ego) peserta didik.
Artinya, kunci keberhasilan dalam proses pembelajaran peserta didik terletak pada keterlibatan diri mereka dalam proses pembelajaran.

Simulasi Pedagogi dan Andragogi

Oleh :
Kelompok 6
Mentari Purba (11-028)
Gita Yufika (11-038)
Liandra Khairunnisa (11-100)
Ayu Puspita (11-078)

1. Simulasi Pedagogi 
    Pada simulasi pedagogi ini, kami memilih setting di sekolah pada siswa kelas 1 sd. liandra (bu guru), gita (murid), mentari( murid)
 sebelum masuk kelas,anak-anak berbaris di depan kelas
 bu guru : ini baju kalian kenapa keluar- keluar?? rapikan dulu
 setelah masuk kelas,
bu guru : sebelum mulai belajar, ibu akan memeriksa kuku kalian, jadi letakkan tangan di atas meja (smbil melihat tangan murid dan mengomentarinya) ini kenapa kuku kamu gak rata seperti ini?? nanti rapikan ya,..kamu lagi kukunya kenapa ini,.?? kamu motongnya terlalu pendek,sampe kukunya ilang semua,.. sang murid hanya menerima ocehan sang guru dan tidak berani ,melawan

2.Simulasi Andragogi 
    Pada simulasi andragogi ini, kami memilih setting di sebuah perusahaan textile, jadi dipekerjakanlah beberapa orang designer. liandra (bos) gita (designer) mentari (designer) suatu hari liandra meminta salah satu designer untuk menjelaskan hasil karyanya,kemudian designer tersebut dengan berusaha meyakinkan si bos bahwa rancangannya akan sangat laku di pasaran
bos         : mana design kamu biar saya lihat, kamu yakin dengan design kamu ini??
                 coba kamu jelaskansama saya
 designer: saya sangat yakin sekali bu, inibukan dress yang biasa, pada bagian kerah saya
               memberikan hiasan dari bulu landak dan itu akan sangat-sangat terlihat elegant,.
               dan saya yakin akan diterima di pasaran.
 
Penjelasan
 
     pada simulasi pertama disebut pedagogi karena murid hanya menerima apa yang guru katakan, guru sebagai center yang harus dipatuhi. tugas utama guru benar-benar membimbing murid sampai murid benar-benar paham akan esensi dari yang dipelajari. sedangkan pada simulasi yang ke dua, disini seseorang bebas mengeluarkan pikiran-pikiran dan ide kreatifnya. dan mampu berargumen atas pemikirannya.

Kamis, 07 Juni 2012

Pedagogi

Setelah didiskusikan dengan teman-teman saya, saya memberi kesimpulan bahwa pedagogi adalah seni mengajar pada anak-anak yang bertujuan untuk mengoptimalkan perilaku anak dan mengantarkan anak menjadi lebih dewasa. Pedagogi tidak hanya berbicara mengenai seni dan ilmu mengajar melainkan juga untuk mendorong orang melakukan pemahaman ulang (evaluasi).
pedagogi juga merupakan usaha yang dijalankan seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi orang lain menjadi dewasa atau memiliki tingkat hidup yang lebih tinggi.
Saya juga mendapat informasi lain tentang pedagogi, pedagogi berasal dari bahasa Yunani kuno παιδαγωγέω (paidagōgeō ; dari παίς país:anak dan άγω ági: membimbing jadi secara literal berarti “membiming anak”). Di Yunani Kuno, kata παιδαγωγός biasanya diterapkan pada budak yang mengawasi pendidikan anak tuannya. Termasuk di dalamnya mengantarnya ke sekolah (διδασκαλείον) atau tempat latihan (γυμνάσιον), mengasuhnya, dan membawakan perbekalannya (seperti alat musiknya).